SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM

Pendahuluan
1. Menelusuri sejarah pendidikan islam tentu saja harus dimulai dari awal munculnya agama Islam pada masa Rosulullah SAW karena d isitulah pondasi seluruh nilai-nilai peradaban islam. Pada masa kenabian Muhammad SAW akan kit jumpai bagaimana perjuangan Rosulullah dalam menyebarkan agama Islam dan bagaimana pula rintangan yang harus beliau lalui hingga saat ini kita bisa merasakan nikmatnya Islam.
Dari sinilah kita dapat mengetahui betapa beratnya nabi Muhammad SAW melakukan dakwah guna meluruskan nilai-nilai moral yang telah hilang pada masa itu yang akibat perjuangan nabi SAW tersebut dapat kita rasakan sekarang ini.
Kali ini kami selaku pemakalah akan membahas tentang bagaimana penyampaian Rosulullah untuk membina ummat manusia kearah yang lebih baik yang dibedakan ke dalam dua tahap yaitu tahap pertama sebelum nabi hijrah ke Madinah yaitu di Mekkah dan tahap kedua yaitu ketika beliau hijrah dan tinggal di Madinah
Materi pendidikan yang beliau sampaikan pun berbeda. Pada saat di Mekkah beliau menyampaikan tentang pendidikan ketauhidan. Dan pada saat di Madinah beliau lebih menitik beratkan pada pembentukan dan pembinaan masyarakat baru.

Pembahasan Pendidikan Islam pada masa Nabi Muhammad SAW

Sekilas tentang bangsa arab
Pada masa Pra Islam atau biasa disebut zaman Jahiliyah moralitas bangsa Arab yang negatif bisa disebutkan seperti suka minum arak, berjudi, melakukan pelacuran, pencurian, perampokkan dan lain-lain.
Pelacuran juga menjadi kebisaan yang dilakukan tetapi dengan cara tertutup. Para perempuan pelacur dengan terang-terangan membuka kedai pelacuran dan tandanya mereka memasang bendera dimuka masing-masing. Kalau pelacur itu hamil maka ia memanggil semua laki-laki yang pernah mencampurinya. Setelah bayinya lahir maka diundilah siapa laki-laki yang menjadi ayahnya. Hasil undian ini yang menentukan ayah si bayi.
Kekejaman bangsa arab pada masa itu dapat dikatakan melampaui batas prikemanusian. Kejam dan ganas baik kepada sesama manusia manapun kepada binatang. Terkenal dalam riwayat bahwa mereka sangat kejam dan buas kepada anak-anak perempuan mereka sendiri. Anak-anak perempuan dikubur hidup-hidup didalam tanah dan adakalanya ditaruh didalam satu tempat seperti tong lalu diluncurkan dari tempat yang tinggi.
A.Pendidikan Islam pada Masa di Mekkah
Pada Nabi Muhammad SAW menerima wahyu yang pertama dari Allah sebagi petunjuk atau intruksi kepada beliau untuk melaksanakan tugasnya pada saat beliau berusia 40 tahun yaitu pada tanggal 17 Ramadhan tahun 13 sebelum hijriyah (6 Agustus 610 M) wahyu yang diturunkan tersebut berbunyi:
Artinya : Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan Dia (Allah) telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmulah yang maha pemurah, yang mengajar (manusia) dengan perantaraan Qalam. Dia (Allah) mengajarkan manusia apa yang tidak diketahui.
Kemudian disusul dengan wahyu berikutnya yang berbunyi:
Artinya: hai orang-orang yang berselimut bangunlah, lalu berilah peringatan! Dan Tuhanmu agungkanlah! Dan pakaianmu bersihkanlah dan perbuatan dosa tinggalkanlah dan janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak dan untuk (memenuhi perintah) Tuhanmu, bersabarlah.
Dalam wahyu tersebut dapat diambil kesimpulan dalam hal pembinaan pendidikan bahwa pendidikan dalam Islam terdiri dari empat macam:
a. Pendidikan Keagamaan yaitu hendaklah menyembah semata-mata kepada Allah jangan mempersekutukanNya dengan berhala, karena Dia Tuhan yang maha besar dan maha pemurah.
b. Pendidikan Aqliyah dan Ilmiyah yaitu mempelajari kejadian penciptaan manusia yang diciptakan darah dan mempelajari penciptaan alam semesta. Alam sendiri yang akan mengajarkan kepada orang-orang yang mau mempelajarinya.
c. Pendidikan Akhlak dan Budi Pekerti yaitu si pendidik mengajarkan tanpa mengaharpkan imbalan melainkan semata-mata kerna Allah dan mengejarkan bagaimana berakhlak dan berbudi pekerti yang baik.
d. Pendidikan Jasmani (kesehatan) mementingkan atau menjaga kebersihanbadan pakaian dan tempat dan melakukan hal-hal yang dapat menybutkan jasmani.
Masyarakat bangsa Arab pada umumnya dkenal sebagai masyarakat yang pada umumnya tidak dapat membaca dan menulis. Pada masa permulaan nabi Muhammad SAW mengajarkan Islam di Mekkah telah ada beberapa orang dikalangan masyarakat yang pandai tulis dan baca.
Namun, Allah telah menyampaikan atau menurunkan Al-Qur’an kepada nabi Muhammad secara berangsur-angsur sehingga memudahkan bagi nabi Muhammad untuk mengjarkan Al-Qur’an kepada umatnya. Setiap wahyu yang turun dan biasanya terdiri dari beberapa ayat Al-Qur’an, nabi SAW langsung menyampaikan ayat-ayat tersebut kepada para sahabatnya dan memerintahkan kepada para sahabat untuk membaca dan menghafal dengan benar. Kemudian nabi Muhammad SAW menyuruh menuliskan ayat-ayat tersebut kepada sahabat yang pandai menulis untuk menetapkan Al-Qur’an dalam hafalan mereka, nabi Muhammad SAW sering mengadakan ulangan r\terhadap hafalan para sahabat lalu membetulkan hafalan dan bacaan mereka.
Pengajaran Al-Qur’an tersebut berlangsung terus menerus sampai dengan nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya hijrah ke madinah. Penghafalan dan penulisan Al-Qur’an berjalan terus menerus sampai dengan masa akhir turunnya Al-Qur’an menjadi bagian dari kehidupan merekabaik dalam bentuk hafalan maupun tulisan.
A. Pendidikan dan Pengajaran Islam yang diberikan Nabi SAW selama di Mekkah.
Perintah dan petunjuk yang dituju kepada nabi Muhammad SAW tentang apa yang harus ia lakukan baik terhadap dirinya maupun umatnya. Petunjuk awal yaitu agar nabi memberikan peringatan kepada umatnya seperti yang tercantum dalam wahyu kedua yang beliau terima yaitupada surat AL-Mudastur yaitu untuk mengacungkan Allah SWT dan meninggalkan perbuatan dosa atau menyembah berhala yaitu peninggalan pada zaman nabi Ibrahim.
Nabi mUhammad SAW mendidik umatnya secara bertahap yang dimulai dari keluarga dekatnya cara sembunyi-sembunyi. Antara lain yaitu Khadijah lalu diikuti Ali bin Abi Thalib bin Zaid bin Haritsah (pembantu rumah tangganya. Kemudian ia mulai menyeru kepada sahabat karibnya yaitu Abu Bakar. Secara berangsur-angsur ajakan disampaikan secara meluas, tetapi hanya dari kalangan keluarga dekat dari suku Quraisy saja. Berimanlah antara lainUtsman bin Affan, Zubair bin Awwam, Sa’ad bin Waqqash, Abdurahman Bin Auf, Thalhah bin Ubaidillah, Abu Ubaidillah Bin Jarrah, Arqam bin Abil Arqam, Fatimah bin Khattab bersama suaminya Said Bin Zaid.
Keadaan yang sembunyi-sembunyi itu berlangsung sampai lebih dari 3 tahun sampai akhirnya turun petunjuk dan perintah dari Allah, agar nabi memberikan pendidikan dan seruan secara terbuka, ditegaskan dalam firman Allah
Artinya: maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik.
Setelah dakwah terang-terangan itu pemimpin Quraisy mulai berusaha menghalangi dakwah Rosul. Semakin bertambah pengikut nabi semakin keras tantangan yang dilancarkan kaum Quraisy. Banyak cara yang ditempuh para pemimpin Quraisy untuk mencegah dakwah nabi. Pertama mereka mengira bahwa kekuatan nabi terletak pada perlndungan Abu Thalib yang amat disegani itu karena itu mereka menyusun siasat bagaimana memutus hubungan nabi dengan Abu Thalib dan mengancam dengan mengatakan kami meminta anda memilih satu diantara dua memrintahkan Muhammad berhenti dari dakwahnya atau anda menyerahkan kepada kami. Dengan demikian anda akan terhindar dari kesulitan yang diinginkan. Tampaknya Abu Thalib cukup terpengaruh sehingga ia mengharapkan Muhammad menghentikan dakwahnya. Namun Nabi menolak dengan mengatakan “demi Allah saya tidak akan berhenti memperjuangkan amanat Allah iniwalaupun seluruh anggota keluarga dan sanak saudara akan mengucilkan saya” Abu Thalib sangat terharu mendengar jawaban kemenakannya itu, kemudian ia berkata “teruskanlah demi Allah aku akan membelamu.
Kemudian nabi menyebarluaskan ajakannya keseluruh penduduk Mekkah dan nab menghadapi tantangan yang berat. Namun nabi menghadapinya dengan penuh kesabaran dengan penuh keyakinan bahwa Allah akan selalu memberikan petunjuk dan pertolongan dalam menghadapi tantangan tersebut. Ajaran-ajaran yang beliau berikan antara lain:
a. Pendidikan Tauhid Kepada Allah
Dalam melaksanakan tugas kerasulannya nabi Muhammad SAW benyak berhadapan dengan nilai-nilai warisan Ibrahim yang telah menyimpang dari ajaran sebenarnya. Seperti menyembah berhala, penyembahan terhadap barhala dan perbuatan syirik lainnya, menyelimuti ajaran tauhid dan yang menjadi tugas nabi Muhammad SAW yaitu untuk memncarkan kembali sinar tauhid dalam kehidupan bangsa Arab.
Nabi Muhammad memperoleh penghayatan yang mantap tentang ajaran tauhid yang intisarinya tercermin dalam surat AL-Fatihah. Pokoknya antara lain:
1) Bahwa Allah adalah pencipta alam semesta dan dialah satu-satunya yang menguasai dan mengatur alam ini sedemikian rupa yang merupakan tempat kehidupan makhluknya. Dalam memuji Allah harus dilaksanakan secara langsung kepadaNya. Bukan seperti menyembah berhala.
2) Bahwa Allah memberikan nikmat dan memberikan keperluan bagi semua makhluk-makhluknya terutama manusia. Pengertian bahwa Allah bersifat Rahman dan Rahim memberikan pengertian bahwa Allah memiliki sifat kasih sayang terhadap makhluk-makhluknya.
3) Bahwa Allah yang merajai hari kemudian dan bahwa segala amal perbuatan manusia selama di dunia akan di perhitungkan di akhirat nanti.
4) Bahwa Allah adalah tuhan yang wajib disembah dan hanya kepada-Nya lah segala bentuk pengabdian ditujukan.
5) Bahwa Allah adalah tempat manusia pertolongan dan tempat bergantung.
6) Bahwa Allah yang membimbing dan memberi petunjuk kepada manusia dalam menjalani kehidupan yang penuh dengan tantangan dan godaan. Allah yang memberikan petunjuk kearah jalan yang lurus yaitu orang-orang yang shaleh terdahulu (jalan hidup warisan Ibrahim yang sebenarnya)
Pendidikan tauhid tersebut diberikan oleh nabi Muhammad SAW pada umatnya dengan cara yang bijaksana dan sekaligus beliau memberikan teladan dan contoh ajaran tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
b. Pendidikan Amal Ibadah
Nabi Muhammad SAW melakukan sembahyang (shalat) sebagai bentuk pengabdian kepada Allah dengan ikhlas hati menyembahNya. Awalnya nabi sembahyang bersama sahabat-sahabatnya dengan sembunyi-sembunyi dirumah Al-Arqam. Namun setelah Umar bin Khattab masuk Islam beliau melakukannya dengan terang-terangan dimuka umum. Bahkan ia bersembahyang bersama sahabat-sahabatnya yang lain disisi Ka’bah dan ditonton oleh kaum Quraisy.
Pada mulabnya sembahyang itu belum dilakukan sebanyak lima kali sehari semalam kemudian setelah nabi Isra dan Mi’raj berulah diwajibkan untuk shalat lima waktu.
Adapun zakat semasa di Mekkah diberikan kepada fakir miskin dan anak-anak yatim dan membelanjakan harta untuk jalan kebaikan.
c. Pendidikan Ahlak
Nabi Muhammad SAW menganjurkan kepada Umatnya untuk berakhlak yang baik sesuai dengan ayat-ayatnya Al-Qur’an yang telah diturunkan kepadanya. Diantara ahlak-akhlak tersebut ialah:
1) Adil yang mutlak terhadap keluarga atau diri sendiri
2) Berbuat kebaikan kepada orang lain.
3) Menepati janji
4) Memberi maaf pada orang yang bersalah
5) Takut semata-mata haya kepada Allah
6) Bersyukur atas nikmat yang Allah berikan
7) Bersatu padu menegakkan agama Allah
8) Berbuat baik kepada orang tua
9) Hidup sederhana
10) Berhati sabar dan tabah atas cobaan.
d. Kuttab dan Metode Umum Pendidikan Al-Qur’an
Bagi kalangan anak-anak terdapat kuttab-kuttab atau maktab (tempat belajar) khusus untuk Qiraah Al-Qur’an. Keberadaan kuttab-kuttab ini ditunjukkan di dalam Shahih Bukhori bab dam (denda) bahwa Ummu Salamah mengirimkan utusan kepada pengajar Akl-Qur’an untuk menyampaikan pesan “kirimkanlah untukku anak-anak kecil” juga ditunjukkan di dalam abadul Mufrod karya Al- Bukhori pada bab salam kepada anak-anak dengan sanad kepada IbnuUmar,“sesungguhnya dia mengucapkan salam penghormatan kepada anak-anak kecil di kuttab.
B. Pelaksanaan Pendidikan Islam di Madinah
Kedatangan nabi Muhammad SAW bersama kaum Muslimin disambut oleh penduduk Madinah dengan gembira dan penuh rasa persaudaraan. Islam mendapat lingkungan baru yang bebas dari ancaman para Quraisy Mekkah. Lingkungan yang memungkinkan bagi nabi Muhammad SAW untuk melanjutkan dakwahnya. Menyampaikan ajaran Islam dan menjabarkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Di Madinah nabi Muhammad SAW menghadapi kenyataan bahwa umatnya terdiri dari dua kelompok yang saling berbeda latar belakang kehidupannya. Dan kenyataan lain yang dihadapi nabi mUhammad SAW adalah bahwa masyarakat kaum muslimin yang baru di Madinah yang belum masuk Islam dan masyarakat kaum Yahudi yang memang sudah menjadi penduduk Mdinah dan mereka tersebut tidak merasa senang dengan terbentuknya masyarakat baru yaitu kaum muslimin.
Pendidikan pertama yang dilakukan oleh nabi Muhammad SAW ialah memperkuat persekutuan kaum muslimin dan mengikis habiskan sisa-sisa permusuhan dan persukuan. Mula-mula di antara kaum muhajirin kemudian antar kaum Muhajirin dan Anshar. Dengan demikian bertambah kokohlah persatuan umat islam.
1. Pembentukan dan Pembinaan Masyarakat Baru Menuju Kesatuan Sosial dan Politik.
Bersama kaum muslimin nabi membangun masjid dalam membangun masjid itu nabi nabi Muhammad SAW turut bekerja dengan tenaganya sendiri. Kaum muslimin dari kalangan Muhajirin dan Anshar ikut pula bersama-sama membangun. Selesai masjid dibangun, maka disekitarnya pula disekitarnya tempat-tempat tinggal yang sederhana dan disesuaikan dengan petunjuk-petunjuk nabi Muhammad SAW.
Masjid itulah pusat kegiatan nabi Muhammad SAW bersama kaum muslimin untuk membina masyarakat baru. Di masjid itulah beliau bermusyawarah mengenai berbagai urusan, mendirikan shalat berjamaah, membaca al-Qur’an baik dalam mengulang ayat-ayat yang sudah diturunkan terdahulu maupun yang baru diturunkan. Jadi, masjid ini merupakan pusat pengajaran
Nabi Muhammad SAW pun mulai meletakkan dasar-dasar terbentuknya masyarakat yang bersatu padu. Dasar-dasar tersebut diantaranya:
a. Nabi SAW mengikis habis sia-sia permusuhan atau pertentangan antar suku dengan jalan mengikat tali persaudaraan diantara mereka.
b. Nabi SAW menganjurkan kepada kaum Muhajirin untuk berusaha dan bekerja sesuai dengan kemampuan dan pekerjaan masing-masing untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
c. Adanya syariat zakat dan puasa yang merupakan pendidikan bagi warga masyarakat dalam tanggung jawab sosial baik secara material maupun moral.
d. Dalam pembinaan di Madinah disyariatkan pula media komunikasi berdasarkan wahyu yaitu shalat jum’at berjamaah. Dengan shalat jum’at berjamaah warga berkumpul langsung dan mendengarkan khutbah Nabi SAW dan shalat jum’at telah memupuk rasa solidaritas sosial yang sangat tinggi dalam menangani masalah bersama.
2. Pendidikan sosial politik dan kewarganegaraan
Materi pendidikan sosial dan kewarganegaraan islam pada masa itu adalah pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam konstitusi Madinah yang prakteknya disempuranakan dengan ayat-ayat yang turun selama periode Madinah.
Pelaksanaan atau praktek pendidikan sosial politik dan kewarganegaraan secara ringkas dapat dikemukakan sebagai berikut:
a. Pendidikan Ukhuwah Antar Kaum Muslimin
Nabi Muhammad SAW berusaha menghubungkan antara hati mereka dengan iman kepada Allah dan Rasulnya, mereka dipersaudarakan karena Allah artinya diikat oleh hubungan hanya karena Allah.
b. Pendidikan kesejahteraan sosial
Nabi Muhammad SAW memerintahkan kepada kaum muhajirin yang telah dipersaudarakan dengan kaum Anshor agar mereka saling bekerjasama dalam masalah-masalah sosial.
c. Pendidikan kesejahteraan keluarga
Keluarga yang dimaksud adalah suami, istri, dan anak-anaknya yang meruoakan inti dari terbentuknya umat yang luas dan yang saling megingatkan agar terpeliharanya keluarga seperti yang dicantumkan dalam al-Qur’an.
3. Pendidikan anak dalam islam
Nabi SAW memperingatkan agar anak diberikan bimbingan dan pendidikan agar ia tumbuh dan berkembang dalam rangka mempersiapkan anak-anak agar mampu menerima warisan islam dan bertanggungjawab untuk mengemban tugas-tugasnya,. Maka sejak diperintahkan oleh nabi Muhammad SAW itulah anak-anak membaca dan menulis al-Qur’an serta menghafalnya.
4. Pendidikan Hankam Dakwah Islam
Usaha nabi SAW berikutnya adalah memperluas pengakuan kedaulatan dengan jalan mengajak kabilah-kabilah sekitar Madinah untuk mengakui konstitusi Madinah. Pertama-tama diajaknya untuk masuk islam dengan penjelasan yang meyakinkan tentang kebaikan ajaran islam dan kebenarannya. Kalau dengan dakwah itu mereka masuk islam, maka secara otomatis mereka termasuk dalam masyarakat kaum muslimin yang berada dalam naungan konstitusi.
C. Sistem Pendidikan Muhammad SAW
Adapun metode pendidikan yang diharapkan oleh nabi antara lain melalui keteladanan, pembiasaan, nasihat dan cerita, displin partisipasi dan melalui pemeliharaan. Tujuannya membentuk pribadi insan kamil, pensucian diri dengan ibadah, pembentukan keluarga, masyarakat dan bangsa serta pemeliharaan alam dan lingkungan yang mana petunjuknya bersumber pada al-Qur’an dan as-Sunnah beliau. Di samping itu pada masa nabi masjid memiliki fungsi bukan saja sebagai tempat berkomunikasi dengan tuhan, tetapi sebagai lembaga pendidikan dan pusat komunikasi sesama kaum muslimin.
Kesimpulan
Dalam perjalanan sejarah nabi ini, dapat disimpulkan bahwa nabi Muhammad SAW disamping sebagai pemimpin agama juga seorang negarawan, pemimpin politik, dan administrasi yang cakap. Hanya waktu sebelas tahun menjadi pemimpin politik, beliau berhasil memadukan selurih jazirah Arab kedalam kekuasaannya
Dalam periode masa mekkah (berjalan kira-kira selama 13 tahun) ciri-ciri poko pembinaan islam adalah pendidikan tauhid yang mengesakan Allah tiada tuhan selain Allah karena pada waktu itu bangsa Araba banyak yang menyembah berhala.
Sedangkan pada masa periode Madinnah (berjalan kira-kira 10 tahun) ciri pokok pendidikan islam dapat dikatakan sebagai pendidikan sosial dan politik yang merupakan lanjutan dari pendidikan Madinah
Dalam dakwahnya Nabi Muhammad SAW memiliki tahapan-tahapan dalam menyampaikan pendidikannya:
a) Tahapan dakwah secara sembunyi-sembunyi
b) Tahapan dakwah secara terang-terangan
c) Tahapan dakwah di luar Mekkah.

Hassan Ibrahim Hassan, 1989 Sejarah dan Kebudayaan Islam, Kota Kembang, Yogyakarta.
Aunur Rahim Faqih dan Munthoha, 1997, Pemikiran dan Peradaban Islam, UII Press, Yogyakarta
Facebook CommentsShowHide

0 comments